1.
Sakramen Pembaptisan
Sakramen Pembaptisan (Mat 28:19, Yoh 3:5) adalah sakramen yang paling pertama kita terima jika ingin menjadi pengikut Kristus. Umat beriman Katolik wajib menerima sakramen Pembaptisan ini sebelum menerima sakramen-sakramen yang lain.
Pembaptisan ini berfungsi untuk mengampuni dosa asal(dosa Adam di Taman Eden), semua dosa pribadi, serta mengalirkan rahmat
pengudusan ke dalam jiwa (Yeh 36:25-26, Kis 2:38, 22:16, 1Kor 6:11, Gal
3:26-27).
Pembaptisan ini menjadikan kita sebagai anak-anak Allah. Pembaptisan hanya diterima satu kali oleh semua orang untuk selamanya, dan akan selalu menjadi kesan rohani yang tidak dapat dihapuskan oleh apapun.
2. Sakramen Penguatan(Sakramen Krisma)
Didalam sakramen Krisma, kita menerima "Kepenuhan Roh Kudus" yang menjadikan kita dewasa secara
rohani dan menjadikan kita saksi-saksi Kristus yang mempunyai tanggung jawab besar. Seperti halnya dengan sakramen baptis, sakramen krisma juga hanya dapat diterima sekali seumur hidup bagi semua orang.
"Melalui Krisma orang dikuatkan sebagai pejuang Kristus" (St. Bonaventura).
3. Sakramen Ekaristi
Sakramen Ekaristi
disebut juga Sakramen Maha Kudus atau Komuni Kudus.
Dalam Perjamuan Terakhir bersama para murid, Yesus mengucap syukur dan memberikan pesanNya: “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku. “ Ia juga berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagimu.” Ia juga memberikan perintah untuk melakukan hal itu sebagai kenangan akan diri-Nya: “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku “.
Melalui sakramen Maha Kudus, kita mengambil bagian dari Komuni Suci, serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya di kayu salib.
4.
Sakramen Tobat
Sakramen Tobat
disebut juga Pengakuan Dosa. Ketika mengaku dosa,
umat beriman harus mengakui semua dosa-dosa berat yang disadarinya, menurut
jenisnya (misalnya perzinahan atau pembunuhan) serta jumlahnya (misalnya satu
kali, beberapa kali, atau sering kali).
Setelah mengakui
segala dosa-dosanya, umat mendengarkan nasehat yang diberikan oleh imam,
lalu mengucapkan doa tobat, menerima absolusi dari Imam, serta melakukan penyesalan atas segala dosa-dosa yang telah dia perbuat. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menggunakan sakramen tobat ini. Mereka lebih memilih untuk menutupi dosa-dosa yang telah mereka perbuat.
5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit dapat diterima saat penyakit yang tak kunjung sembuh dan berpotensi menjadi
gawat. Pada umumnya, sakramen pengurapan orang sakit di berikan kepada orang-orang yang sekarat sehinnga menguatkan dirinya dalam menghadapi
perjuangan terakhir dan menghantarnya kepada persatuan dengan Tuhan.
6. Sakramen Tahbisan
Pentahbisan adalah proses dimana individu disucikan, yaitu, ditetapkan
sebagai pendeta untuk melakukan ritual keagamaan dan upacara. Ada tiga jenjang
Sakramen Tahbisan: diakon, imam, dan uskup. Hanya para imam dan uskup yang
boleh memberikan Sakramen Pengakuan serta mempersembahkan Kurban Misa.
Hanya orang ditahbiskan menjadi imam dapat mengelola sakramen, misalnya,
mendengar pengakuan atau secara sah merayakan Ekaristi. Perlu diingat, setelah menerima sakramaen pentahbisan, seseorang tidak dapat menerima Sakramen Perkawinan.
7. Sakramen Pernikahan
Dengan
kuasa Allah, sakramen ini mengikat seorang pria dan seorang wanita dalam suatu kehidupan
bersama dengan tujuan kesatuan (kasih) dan kesuburan (lahirnya keturunan). Sakramen ini dapat di terima oleh semua orang kecuali bagi orang yang udah menjalani sakraamen pentahbisan.
0 Response to "7 Sakramen Gereja Katolik"
Post a Comment